top of page

Rencana Spontan ke Leuwi Hejo

 

 

“Memang spontanitas itu terkadang perlu dan terbukti mengasyikkan”

 

Coretan di atas berlaku di weekend saya kali ini. Entah sikap apa ini, tapi seringkali saya mengubah dan membuat planning yang tidak direncanakan. Hanya karena tiba-tiba ide itu pop up di kepala. Kalo kata Albert Einstein:

 

“ Imagination is more important than knowledge”

 

Yah, saya termasuk orang yang berdiri di garis paling depan menyetujui quote ini. Berimajinasi itu menyenangkan, dalam kondisi apapun. Apalagi kalo lagi jatuh cinta, rasanya semua indah, ide-ide hidup meletup-letup, semangat on terus. Nggak ada ceritanya muka-muka ditekuk cemberut. Semua terlihat benar-benar sempurna. Tapi satu hal yang perlu kita tahu, Hidup tidak selamanya selalu merasa senang. Adakalanya momen terpuruk itu datang. Jadi nikmati saja, toh itu sudah masuk dalam skenario hidup kita. Yang penting jangan sekali-kali berburuk sangka pada Tuhan. Dia Maha baik. Maha segala-galanya.

 

Anyway balik ke topik Leuwi Hejo. Singkat cerita saya akhirnya berangkat menjelajahi tempat ini dengan kostum yang sama sekali tidak siap. ketidaksiapan ini sempurna karena saat itu saya pakai sepatu cantik (baca: wedges) dan sama sekali tidak cocok untuk trekking. Tapi mau gimana perasaan meletup-letup untuk menikmati indahnya kubangan hijau itu (baca: leuwi hejo) tiba-tiba muncul saat saya berada dalam perjalanan menuju Jakarta untuk bertemu teman.

 

Trip ke Leuwi Hejo ini sebenarnya sudah sempat direncanakan dari 3 hari yang lalu. Kebetulan  sohib saya si Ntri yang ajak. Akan tetapi waktu itu saya memutuskan untuk tidak ikut karena sudah kepalang janji untuk ketemu temennya temen di pasar minggu. Tapi gitu deh kalo udah gila dan hati yang pengen. Lain ceritanya. Selesai saya bertemu teman di pasar minggu. Saya langsung menuju ke destinasi ini. Beruntung ada teman traveler yang menyusul. Lengkap sudah, memang gitu ya.. kalo sudah takdirnya berangkat ya berangkat.. :]

 

Teman traveler kali ini namanya Agung, kita bertemu saat trip travelogue. Orangnya koplak dan seperti cowok kebanyakan, tukang gombal. Anyway kita start berangkat dari Stasiun UI pukul 10.15 WIB. Kurang lebih perjalanan 2 jam melalui rute jalan raya Bogor-Kandang Roda- lewat Sirkuit Sentul-SICC belok kiri-Jalan lurus-ketemu Jungle Land sebelah kiri-lurus lagi dan ikuti intuisi (jalanan mulai rusak, jelek, curam dan menantang). Di jalur ini sebenarnya banyak destinasi menarik lain seperti pemandian air panas gunung pancar, berbagai macam curug dan leuwi-leuwi lainnya). Namun karena fokus awal adalah ingin ke Leuwi Hejo. Jadi saya abaikan destinasi lainnya. Ternyata posisi leuwi ini terletak paling ujung. Kalian yang ingin ke daerah ini tidak perlu takut tersesat dan tidak perlu bertanya terlalu sering. Karena sudah ada spanduk yang memberikan info. Jika sudah sampai. dan kebetulan lagi, tempat trekking ke leuwi hejo ini dekat rumah Pak RT. So sangat tidak perlu khawatir tersesat dan kelaparan :p

 

Sesampainya disana tiba-tiba cuaca menjadi mendung. Padahal sepanjang perjalanan sangat cerah. Saya maklumi karena Bulan Maret masuk ke dalam bagian musim pancaroba yang apa-apanya galau. Tiba-tiba panas dan tiba-tiba hujan. Untungnya yang punya bulan Maret (baca: saya) nggak segalau yang punya pancaroba :p. Setelah menunggu hujan ± 45 menit (sholat dan makan). Kita mulai trekking ke leuwi hejo. Retribusi yang dipungut 10.000 untuk semua destinasi yang berdekatan (leuwi hejo-curug barong-leuwi nengok dan cipet). Jalur trekking lumayan menantang. Karena melewati trek aliran air didukung dengan guyuran air hujan yang baru saja terjadi membuat jalur sedikit licin dan becek. Oh ya karena ketidaksiapan yang saya lakukan. Maka saya memutuskan untuk membeli sandal jepit di toko Pak RT, daripada sepatu cantik saya jadi kotor. Jadinya saya trekking dengan sandal jepit :p

 

Tidak kurang 500 meter dari rumah Pak RT kita sampai di Leuwi Hejo. Keadaan saat itu benar-benar penuh dengan manusia. Tepatnya manusia-manusia yang mencari kesenangan di hari bebas (baca: weekend). Beda mereka dengan saya hanya satu hal. Kalo mereka mungkin sudah prepare everything seperti baju ganti dan peralatan mandi. Kalo saya hanya prepare hati yang berkeinginan. Asyik. Haha

 

Untuk mencapai leuwi hejonya (view yang banyak beredar di search engine dunia maya). Kita harus sedikit trekking melewati jalur kering dan basah. Jalur kering (agak atas). Sedangkan jalur basah (berenang dan susur sungai). Satu penyesalan perjalanan sekejap ini adalah saya tidak membawa baju ganti. Sehingga tidak bisa merasakan kegembiraan orang yang lompat-lompat dan berenang. Tapi diluar itu semua saya tetap bersyukur dan menikmati trip spontan kali ini.

 

Setelah foto-foto dan merenung sejenak. Kami melanjutkan perjalanan ke Curug Barong. Curug Barong ini sebenarnya hanya bonus, karena di awal saya hanya berkeinginan untuk explore Leuwi Hejo. Keinginan untuk ke Curug Barong baru muncul setelah sampai di persimpangan jalan. Haha. Anyway jam 15.00 wib kita mulai naik ke arah Curug Barong. Medannya lebih menanjak dibandingkan Leuwi Hejo. Dan lebih banyak bonus keplesetnya. Dari petugas retribusi, trekking kurang lebih 200 meter kita akan menemukan warung tempat istirahat sejenak. Warung khas layaknya tempat-tempat wisata alam. Jual indomi telor, minuman hangat (kopi, susu, teh), bakwan (baca: hongkong, uchi2 kalo orang jawa. Dan bala2 kalo orang sunda) serta durian jika lagi musim. Setelah warung ini kita akan melalui jalur yang datar agak menanjak dan kurang lebih 20 langkah kita akan bertemu persimpangan jalan lagi. Untuk menuju Curug Barong kita ambil arah kiri. Jalan dengan trek menurun kurang lebih 100 meter saja, sudah langsung sampai. Dari persimpangan jika air sedang deras (musim hujan dan pancaroba) suara air terjun akan terdengar. Sedangkan jalur kanan diambil jika kita akan explore ke Leuwi Nengok dan Cipet. Sebenarnya Leuwi Nengok dan Cipet ini lebih bagus dibandingkan Leuwi Hejo. Cuma memang tempatnya yang agak jauh dan medannya yang cukup curam. Perjalanan kali ini saya gagal jelajah kedua tempat itu. Karena hujan yang terus mengguyur dan waktu yang sudah menjelang malam.

 

Oh iya semua destinasi wisata ini hanya buka sampai pukul 17.00 wib. So akan lebih baik kalian berangkat dari pagi (08.00 wib). Sehingga sekali jalan bisa explore empat tempat tersebut. :]

 

“Very nice spontaneous Saturday!”   

 

Indonesia

Bogor

kikalanjah.com

© 2015 by Kikalanjah

Proudly created with Wix.com

Your details were sent successfully!

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
bottom of page