





Tambora Punya Cerita #1
Oke entah ada kekuatan maha dahsyat apa, yang jelas gegara baca blognya @takdos. Gw jadi berasa punya energi lebih banyak untuk menulis. Thanks berat pake beribu2 deh buat lo dis! Gw sangat bersyukur mbah google mempertemukan blog lw sm gw.
Btw hobi yang lo punya sedikit mirip dengan gw. Mulai dari hasrat jalan-jalan sampe makan-makan. Bedanya lo agak ekstrim sedikit. Sedangkan gw manusia baek-baek. #trusgwdigetokpakepalu. Piz broh!
Okee sekarang gw beneran pengen ceritaaaa.
Sangking banyaknya perjalanan yang gw hanya nikmati begitu sajah tanpa membagikan kepada halayak ramai. Gw jadi agak sedikit bersalah. #pamer. Tapi tenang roh ajaib takdos sudah sedikit menyelinap ke gw. Jadi apapun kondisinya gw akan bagikan ceritanya.
Dis lo jangan Ge er yak, gegara sedari tadi gw nyebut2 lu muluk. Tapi serius luu racun parah. Tapi racun kali ini sangat bermanfaat buat gw.
Oke-oke skip semua ocehan gw yang nggak penting! Gw akan mulai ceritaaaa hha
Daritadi toh! Plis deh ay!
Jadi begini ceritanya. Di awal bulan mei (9-17 mei’15) kemarin gw ber 13 orang yang terdiri atas enam srikandi dan tujuh pendekar melakukan misi ekspedisi ke tanah Sumbawa. Sebenernya si gw ikutan open trip gitu. Tapi ngomongin open tripnya gw males. Karena ekspektasi yang sangat-sangat jauh dari kenyataan. Jadi daripada gw marah-marah dan mancing-mancing lo pada marah juga mending gw ceritain yang indah-indahnya aja. Okeh? Setujuh! Yes!
Mungkin ini perjalanan terlama gw selama penjelajahan. Untuk ekspedisi ini gw harus mohon-mohon biar dapet cuti empat hari dari kantor (yahh ini susahnya kalo masih jadi pekerja). Pasti pada ngetawain. Tapi mo gimana. Gw belom bisa sebebas lo pada #sektepetualang garis keras. Yang bisa sampe berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun menjelajah. Gw juga belom siap kalo harus merasakan hilangnya nama gw dari Kartu keluarga. Jiah malah curcol.
Oke-oke gw mulai cerita intinya yak. Oh iya, di tulisan ini gw akan bahas seputar Tambora dulu ya. Pelengkap lainnya Lo bisa baca di catper gw yang lain.
Sabtu tepat pukul 7 pagi gw berangkat dari terminal damri botani bogor ke cengkareng. Setelah semalem nggak bisa tidur hanya karena terlalu excited menunggu perjalanan hari itu. Akhirnya setelah sekian lama. Padahal baru minggu kemarennya turun merbabu haha.
Singkat cerita setelah menunggu tiga orang yang akan menemani hula-hula selama tujuh hari penjelajahan. Gw duduk manis di kursi paling belakang tapi deket jendela. Hanya karena gw maksa dan minta ke mbak2 cantik di peron tiket (gw bener kan ngomongnya?) supaya dikasih duduk di deket jendela. Tujuan sebenernya Cuma satu. Karena gw ingin menyapa rinjani dari kejauhan. Yang mungkin saat ini gw lewatin dulu. (sambil ngaca ngeliatin muka nyinyir). Dan alhamdulillah emang kalo anak solehah selalu banyak rejekinya. Gw dapet pemandangan ituh. Pemandangan apa cobak. #ngehe. Yak gw berhasil capture rinjani dan menyapa dari kejauhan. (romantis kan gw. Gunung aja gw sapa. Gimana lo cobak? :p)
Jam 13.01 WITA akhirnya kita sampai Bandara Lombok Praya
Setelah nunggu bongkar-bongkar bagasi (bahasa gw apah banget deh ya). Tapi gitulah gw. Suka semau-maunya. Jadi jangan protes!
Gw gendong JW biru gw yang setia menemani setiap perjalanan dan pendakian dengan senyum lebar dan kaki gemeteran (karena keberatan tas). Padahal pas ditimbang Cuma 11 kg lebih dikit. Tapi lo harus bilang hebat donk (begini-begini gw udah lulus jadi tukang galon) hahahaha :p
Dari bandara kita melesat ke rumah singgah backpacker di Taman Baru Jalan Mangli V no 6 Mataram (gile gw apal). Setelah harus naik damri ke poll damri di bertais dan menyambung taksi budget 25rebu, kita sampai di rumah singga Om Duta.
Di rumah singgah ini akhirnya kita bertemu dengan sebagian tim ekspedisi lain yang mutusin pake jalur darat untuk sampe ke Lombok. Nggak tau kenapa sampe sana gw ngerasa bahagia banget. Nuansa di rumah ini beda. Kayak ada energi chi yang gede banget (berlebihan haha). Setelah istirahat tidak kurang dari dua jam sambil obral-obrol dengan arah pembicaraan yang sedari awal adalah tentang perjalanan, petualangan dan penjelajahan. So nggak berlama-lama cerita. Gw langsung pengen ngider Lombok. Setidaknya sebelum keberangkatan esok hari ke Sumbawa.
Setelah meminta advice mamak maka destinasi paling memungkinkan untuk diicip-icip adalah susur Pantai Senggigi. Yippyyyy! Dua motor berangkat mengejar sunset di Kerandangan, Sengigi Utara. Lombok Barat (apal?! Aneh!). and I got a very beautiful sunset!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
08.30 WITA
Kita bersiap dan berangkat memulai ekspedisi pertama. Dari awal kepala tim gw bilang kalo perjalanan menuju sumbawa bakal berat, Coz butuh waktu yang cukup panjang dengan jalur darat. Dan bener-bener-bener! Lo tauk?! Gw baru nyampe setelah 15 jam berkutat dengan semua angkutan ituh. Darat-laut- lalu darat lagi. Tapi entah walaupun gw ngerasa capek banget tapi tetep bahagia. Walopun kaki udah bengkak kemana-mana gw juga tetep bahagia. Ini nih yang kata orang dibilang sihirnya perjalanan. Lo g akan ngerasa capek walopun capek banget. Setidaknya capeknya g kayak lo lagi patah hati. (ituh sakit! Dan lo enggak bahagia sama sekali!) hahaha. Sempet donk gw curcol. Yes!
Okeh setelah perjalanan yang hampir mendekati satu hari kurang sepersekian bagian ituh. Kite akhirnya sampai di Dermaga Calabai. Disini kita singgah lagi di rumah Bang Yudi, yang menurut kabar beredar adalah pemilik jalanan sumbawa. Hahaha. Maksudnya sering tidur di jalan. Kwkwk. di rumah die kita rehat sejenak. Hal pertama yang gw lakuin setelah sampe apa cobak? Bisa ngerti g lo? Gw pengen pup. #ups. Gile belum apa-apa gw uda pengen ngasih tandak. Ckckck. Yah maklum la ya, perjalanan tadi lumayan lama. Dan tadi pagi gw g sempet nyetor. Jadi kebayang lah penuhnya usus besar gw dengan sampah itu. Kwkwkwk (udah ah kenapa jadi pembahasan inih sedikit panjang sih, gw agak malu. :p)
Setelah semua beres beberes dan obral-obrol rusuh. Kita tenggelam dalam diam. Asik! (baca: molor). Mempersiapkan hari esok, menyongsong masa depan gemilang (apa sih!) hahaha.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
(ceritanya gw tidur duluk)- bersambung
Mo tau kelanjutannya baca di: Tambora Punya Cerita #2